Pemerintahan Khalifah Umar bin Khathab 634-644 M Atau 13-23 H – Khalifah Umar bin Khahab adalah khalifah yang kedua setelah Abu Bakar As-Shiddiq. Dimulai dari tahun 634-644 M atau bertepatan dengan tahun 13-23 H. Pemerintahannya berjalan kurang lebih selama 10 tahun 6 bulan. Dalam masa yang sepuluh tahun tersebut banyak perjuangan yang dihasilkan oleh khalifah kedua ini.
Khalifah Umar bin Khattab |
Untuk lebih jelasnya kita ikuti artikel ini sampai tuntas, yang akan menjabarkan tentang Mengenal khalifah Umar bin Khathab, Pengangkatan Umar bin Khathab, Subsantsi dan strategi dakwah Umar bin Khathab.
1. Mengenal Umar bin Khathab
Umar bin Khathab lahir 13 tahun setelah kelahiran Rasulullah Saw. Nama
lengkapnya Umar bin Khathab bin Nufail bin Adi bin Kaab bin Luay. Umar
menghabiskan separuh dari perjalanan hidupnya pada masa jahiliyah. Ia tumbuh pada
masa itu, sebagaimana anak-anak Quraisy lainnya.
lengkapnya Umar bin Khathab bin Nufail bin Adi bin Kaab bin Luay. Umar
menghabiskan separuh dari perjalanan hidupnya pada masa jahiliyah. Ia tumbuh pada
masa itu, sebagaimana anak-anak Quraisy lainnya.
Sebelum memeluk Islam, Umar adalah orang yang sangat disegani dan dihormati oleh penduduk Mekkah. Umar juga dikenal sebagai seorang peminum berat, beberapa catatan mengatakan bahwa pada saat sebelum memeluk Islam (Jahiliyyah atau masa kekosongan Nabi), Umar suka meminum anggur. Setelah menjadi seorang Muslim, ia tidak menyentuh alkohol sama sekali, meskipun belum diturunkan larangan meminum khamar (yang memabukkan) secara tegas.
Ia mengungguli anak-anak Quraisy
lainnya karena ia termasuk orang yang mau belajar dan pandai baca tulis. Sejak kecil
ia tumbuh dan berkembang dalam kehidupan yang keras.
Sebelum masuk Islam Umar sudah terbiasa menyelesaikan berbagai sengketa
di kalangan bangsa Arab.
lainnya karena ia termasuk orang yang mau belajar dan pandai baca tulis. Sejak kecil
ia tumbuh dan berkembang dalam kehidupan yang keras.
Sebelum masuk Islam Umar sudah terbiasa menyelesaikan berbagai sengketa
di kalangan bangsa Arab.
Umar terkenal sebagai orang yang bijaksana, bicaranya
fasih, penyantun, argumentasinya kokoh dan gigih mempertahankan segala sesuatu
yang sudah menjadi tradisi suku Quraisy berupa ritual peribadatan dan sistem sosial.
fasih, penyantun, argumentasinya kokoh dan gigih mempertahankan segala sesuatu
yang sudah menjadi tradisi suku Quraisy berupa ritual peribadatan dan sistem sosial.
Beliau dididik menjadi sosok yang yang memiliki kemuliaan dan keberanian,
tidak segan menyatakan kebenaran. Ketika Rasulullah Saw diangkat menjadi Nabi,
Umar berusia 27 tahun. Pada awalnya dia tidak mau menerima kebenaran risalah ini,
hingga ia memusuhi Islam sampai banyak kaum muslim menderita akibat ulahnya.
tidak segan menyatakan kebenaran. Ketika Rasulullah Saw diangkat menjadi Nabi,
Umar berusia 27 tahun. Pada awalnya dia tidak mau menerima kebenaran risalah ini,
hingga ia memusuhi Islam sampai banyak kaum muslim menderita akibat ulahnya.
Ketika terjadi peristiwa hijrah ke Habasyah, Umar melihat kaum muslim
sangat memegang teguh keyakinannya, dan begitu siap menanggung beban
penderitaaan karenanya, bahkan kalaupun harus berpisah dengan tanah kelahirannya.
Semua itu mendorong dirinya untuk membuka hati mendengar seruan dakwah Islam.
sangat memegang teguh keyakinannya, dan begitu siap menanggung beban
penderitaaan karenanya, bahkan kalaupun harus berpisah dengan tanah kelahirannya.
Semua itu mendorong dirinya untuk membuka hati mendengar seruan dakwah Islam.
Terdapat banyak pendapat tentang bagaimana Umar bin Khathab masuk Islam,
semua itu tidak lepas dari doa Rasulullah Saw.
semua itu tidak lepas dari doa Rasulullah Saw.
“Ya Allah, mulaikanlah Islam dengan
orang yang paling Engkau cintai dari kedua orang ini, dengan Abu Jahl bin Hisyam
atau dengan Umar bin al-Khathab”. (HR.at-Tirmidzi).
Doa Rasulullah Saw inilah
yang menjadi faktor utama Umar masuk Islam.
Keislaman Umar bin Khathab membuat Islam semakin kuat, dakwah
Rasulullah Saw yang semula dilakukan dengan sembunyi-sembunyi lambat laun
dilakukan dengan terang-terangan. Rasulullah Saw melihat telah tiba saatnya untuk
berdakwah secara terang-terangan.
yang menjadi faktor utama Umar masuk Islam.
Keislaman Umar bin Khathab membuat Islam semakin kuat, dakwah
Rasulullah Saw yang semula dilakukan dengan sembunyi-sembunyi lambat laun
dilakukan dengan terang-terangan. Rasulullah Saw melihat telah tiba saatnya untuk
berdakwah secara terang-terangan.
Dakwah Islam telah kuat dan dapat membela dirinya sendiri. Beliau keluar
dari Darul Arqam bersama kaum muslimin dengan membentuk dua barisan. Satu barisan
dipimpin oleh Umar bin Khathab dan satu barisan lagi dipimpin oleh Hamzah bin
Abdul Muthalib.
dari Darul Arqam bersama kaum muslimin dengan membentuk dua barisan. Satu barisan
dipimpin oleh Umar bin Khathab dan satu barisan lagi dipimpin oleh Hamzah bin
Abdul Muthalib.
Tatkala orang-orang Quraisy melihat Umar dan Hamzah memimpin barisan
kaum muslimin, mereka terlihat sangat bersedih dan terpukul, kesedihan yang belum
pernah dialami oleh kaum kafir Quraisy, saat itulah Rasulullah memberikan gelar Al-Faruq (pembeda antara yang haq dan yang bathil).
kaum muslimin, mereka terlihat sangat bersedih dan terpukul, kesedihan yang belum
pernah dialami oleh kaum kafir Quraisy, saat itulah Rasulullah memberikan gelar Al-Faruq (pembeda antara yang haq dan yang bathil).
Ketika ada perintah hijrah ke Yatsrib, kaum muslim melakukan perjalanan
secara diam-diam karena takut mendapat serangan, Umar bin Khathab menyatakan
dengan terang-terangan bahwa dia akan berhijrah, seraya berkata
secara diam-diam karena takut mendapat serangan, Umar bin Khathab menyatakan
dengan terang-terangan bahwa dia akan berhijrah, seraya berkata
“Barangsiapa yang
menginginkan ibunya kehilangan anaknya, temuilah aku dibalik lembah ini”.
menginginkan ibunya kehilangan anaknya, temuilah aku dibalik lembah ini”.
Umar
pun berangkat hijrah tanpa ada yang membuntuti. Umar pun tiba di Madinah dan
menjadi pembantu setia Rasulullah Saw.
pun berangkat hijrah tanpa ada yang membuntuti. Umar pun tiba di Madinah dan
menjadi pembantu setia Rasulullah Saw.
2. Pengangkatan Umar bin Khathab
Ketika Abu Bakar menderita sakit dan merasa sakitnya semakin parah, beliau
mengumpulkan beberapa orang pemuka sahabat. Di hadapan mereka Abu Bakar
mengatakan,
mengumpulkan beberapa orang pemuka sahabat. Di hadapan mereka Abu Bakar
mengatakan,
“Kalian telah melihat keadaanku seperti ini, aku kira sakit yang aku derita kali ini akan mengantarkanku kepada ajalku. Karenaanya, hendaklah kalian
memilih orang-orang yang paling kalian cintai untuk menjadi pemimpin kalian. Bila
kalian memilihnya selagi aku masih hidup, maka yang demikian itu lebih baik agar
kalian tidak berselisih sepeninggalku”.
Inilah yang disebut sebagai wilayatul ‘ahdi. Manusia senantiasa merasa bahwa
diri mereka mampu menjadi khalifah dan lebih berhak untuk itu, karena itu, jika
orang-orang dibiarkan begitu saja tanpa ada pesan atau wasiat pengangkatan
seseorang menjadi khalifah, maka kesatuan dan persatuan yang telah terwujud bisa
terancam berserakan.
diri mereka mampu menjadi khalifah dan lebih berhak untuk itu, karena itu, jika
orang-orang dibiarkan begitu saja tanpa ada pesan atau wasiat pengangkatan
seseorang menjadi khalifah, maka kesatuan dan persatuan yang telah terwujud bisa
terancam berserakan.
Para sahabat bermusyawarah, namun tidak ada satu orang sahabat pun yang
bersedia dipilih dan pada akhirnya mengembalikan sepenuhnya kepada Abu Bakar.
Dalam hal ini kemudian Abu Bakar memanggil sahabatnya, Abdurrahman bin Auf
dan Usman bin Affan serta beberapa sahabat yang lain untuk dimintai pendapat
tentang sosok Umar bin Khathab.
bersedia dipilih dan pada akhirnya mengembalikan sepenuhnya kepada Abu Bakar.
Dalam hal ini kemudian Abu Bakar memanggil sahabatnya, Abdurrahman bin Auf
dan Usman bin Affan serta beberapa sahabat yang lain untuk dimintai pendapat
tentang sosok Umar bin Khathab.
Merekapun sependapat bahwa Umar bin Khathab
adalah orang yang tepat untuk menjadi khalifah selanjutnya.
Ketika pendapat sudah bulat, Abu Bakar memanggil Usman bin Affan dan
mendiktekkan wasiat kepadanya:
adalah orang yang tepat untuk menjadi khalifah selanjutnya.
Ketika pendapat sudah bulat, Abu Bakar memanggil Usman bin Affan dan
mendiktekkan wasiat kepadanya:
“BismilLahirrahmanirrahim. Inilah pesan Abu
Bakar bin Abu Quhafah kepada kaum muslim. Amma Ba’du, sesungguhnya aku telah
menunjuk Umar bin Khathab sebagai penggantiku yang akan memimpin kalian. Maka
hendaklah kalian mendengar dan mematuhi dia. Hendaklah kalian berbuat kebajikan.
Bila dia berlaku adil, maka itulah dugaan dan batas pengetahuanku mengenai dia.
Bila dia bertindak aniaya, maka setiap orang akan memperoleh balasan dari dosa
yang telah diperbuatnya. Aku hanya menghendaki kebaikan dan aku tidak mengetahui
perkara yang ghaib”.
Sesungguhnya aku telah menunjuk Umar bin Khathab untuk memimpin kalian, maka
dengar dan taatilah, kaum muslimin menjawab, “Kami mendengar dan kami Taat”.
Umar mulai memegang tampuk ke-Khalifahan pada hari Selasa 22 Jumadil
Tsani tahun 13 H, bertepatan dengan 13 Agustus tahun 634 M. Umar bin Khathab
wafat 3 Dzulhijjah tahun 23 H, dengan masa kepemimpinan 10 tahun 6 bulan 10 hari.
Tsani tahun 13 H, bertepatan dengan 13 Agustus tahun 634 M. Umar bin Khathab
wafat 3 Dzulhijjah tahun 23 H, dengan masa kepemimpinan 10 tahun 6 bulan 10 hari.
3. Substansi dan Strategi Dakwah Umar bin Khathab
Pada masa pemerintahan Umar bin Khathab gelombang ekspansi semakin meningkat. Setelah Damaskus berhasil dikuasai, setahun kemudian Syiria jatuh dalam ekuasaan Islam. Dengan menggunakan Syiria sebagai basis pertahanan, ekspansi berhasil diteruskan hingga ke Mesir dibawah pimpinan Amr bin Ash dan ke Iraq dibawah pimpinan Saad bin Abi Waqash.
Dengan demikian pada masa kepemimpinan Umar bin Khathab wilayah kekuasaan Islam sudah meliputi Jazirah Arabia,Palestina, Syiria,sebagian besar wilayah Persia dan Mesir. Selain perluasan wilayah, Umar bin Khathab melakukan beberapa strategi kepemimpinannya dengan beberapa hal berikut:
a. Mengatur Administrasi Negara
Dengan mencontoh administrasi yang sudah berkembang di Persia, Umar bin Khathab mengatur pemerintahan menjadi delapan propinsi; Makkah, Madinah, Syiria, Jazirah, Basrah, Kufah, Palestina, dan Mesir.
b. Mengeluarkan Undang-undang
Pada masa Umar mulai ditertibkannya undang-undang dengan mengadakan kebijakan peraturan perundangan mengenai ketertiban pasar, ukuran dalam jual beli dan mengatur kebersihan jalan pasar.
c. Membentuk Departeman
Beberapa departemen yang didirikan untuk menyokong roda pemerintahan adalah jawatan kepolisian yang bertugas menjaga keamanan dan ketertiban, penertiban system pembayaran gaji dan pajak tanah, mendirikan pengadilan dalam rangka memisahkan lembaga yudikatif dengan eksekutif, departemen pekerjaan umum dan mendirikan Baitul Mal yang pada masa Umar mulai diterbitkannya mata uang dan juga ditetapkannya tahun hijriyah dengan perhitungan hijrah Rasulullah Saw ke Yatsrib sebagai tahun pertama Hijriyah.
Baca Juga :
Demikian kisah Pemerintahan Khalifah Kedua Umar bin Khathab 634-644 M/13-23 H yang berjalan selama 10 tahun 6 bulan. Sebagai suri tauladan seorang pemimpin yang patut untuk ditiru. Perjuangan tanpa pamrih yang membuat hanya demi Allah Swt. dalam setiap pengorbanannya.
Ikuti lanjutan kisah yang lain seorang sosok sahabat nabi Muhammad Saw. dan para sahabat-sahabat yang lain sesuai dengan sejarah yang ada.
Terimakasih, Wassalam …….Andikabm.com