Andikabm.com – Biografi Yahya Staquf Calon Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama’ (PBNU) Masa Hidkmat 2021-2026 – Katib Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama Yahya Staquf mengumumkan maju sebagai calon ketua umum PBNU dalam Muktamar ke-34. Pernyataan itu ia sampaikan karena berkaca dari Pilpres 2019 di mana Rais Aam PBNU saat itu, Ma’ruf Amin, menjadi calon wakil presiden.
KH. Yahya Cholil Staquf |
“Saya melihat keberhasilan mendudukan wapres di Pemilu lalu bisa mendorong para aktivis NU untuk mengulangi lagi,” kata Yahya kepada Tempo, Senin, 11 Oktober 2021.
Yahya merupakan mantan juru bicara Presiden keempat RI Abdurrahman Wahid alias Gus Dur. Yahya Cholil Staquf dilantik oleh Presiden Jokowi menjadi Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) di Istana Negara, Jakarta, Kamis 31 Mei 2018.
Biografi Kelahiran
- Nama Lengkap : Yahya Cholil Staquf
- Lahir : di Rembang
- Tanggal :16 Februari 1966.
Saat ini menjadi tokoh Ulama’ dan menjabat sebagai Katib Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama.
Yahya merupakan kakak dari Menteri Agama saat ini, Yaqut Cholil Qaumas. Mereka memang lahir dan besar dari keluar santri.
Biografi Pendidikan
Pendidikan formal Yahya di Pesantren. Ia pernah menjadi murid KH. Ali Maksum di Madrasah Al-Munawwir Krapyak di Yogyakarta. Di jenjang perguruan tinggi, ia melanjutkannya pendidikan Fakultas Ilmu Sosial dan Politik, Universitas Gadjah Mada.
Dia kerap menjadi pembicara internasional di luar negeri. Seperti pada Juni 2018, Yahya menjadi pembicara dalam forum American Jewish Committee (AJC) di Israel menyuarakan menyerukan konsep rahmat, sebagai solusi bagi konflik dunia, termasuk konflik yang disebabkan agama.
“Kita sampai tidak mampu lagi membedakan bagaimana konflik ini bermula dan bagaimana seharusnya konflik ini diselesaikan,” ujar Yahya dalam video yang diunggah di YouTube oleh AJC Global sebagai penyelenggara acara itu, Selasa, 11 Juni 2018.
Kiprah di Nahdlatul Ulama’
Kiprah Yahya Cholil Staquf di NU adalah sebagai Sekretaris Umum Katib Syuriah PBNU sejak 2015 sampai sekarang.
Gus Yahya pernah menjadi juru bicara Presiden RI KH. Abdurrahman Wahid (Gus Dur). Pada 31 Mei 2018, Gus Yahya dilantik oleh Presiden Jokowi menjadi Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) di Istana Negara, Jakarta.
Kiprah di Kancah Global
Gus Yahya pada tahun 2014, tercatat menjadi salah satu inisiator pendiri institut keagamaan di California, Amerika Serikat yaitu Bayt Ar-Rahmah Li adDa’wa Al-Islamiyah rahmatan Li Al-alamin yang mengkaji agama Islam untuk perdamaian dan rahmat alam.
Kakak dari Menteri Agama Gus Yaqut ini pernah dipercaya menjadi tenaga ahli perumus kebijakan pada Dewan Eksekutif Agama Agama di Amerika Serikat – Indonesia yang didirikan berdasarkan perjanjian bilateral yang ditandatangani oleh Presiden Obama dan Presiden Jokowi pada Oktober 2015 untuk menjalin kemitraan strategis antara Amerika Serikat dan Indonesia.
Pernah juga didaulat sebagai utusan Gerakan Pemuda (GP) Anshor dan PKB untuk jaringan politik tersebar di Eropa dan Dunia, Centrist Democrat International (CD) dan European People’s Party (EPP). American Jewish Committee (AJC) pernah mengundangnya berpidato tentang resolusi konflik keagamaan di sana dan menawarkan gagasan bernas.
Gus Yahya sering didaulat menjadi pembicara internasional di luar negeri. Seperti pada Juni 2018, Yahya menjadi pembicara dalam forum American Jewish Committee (AJC) di Israel. Dalam forum ini, Gus Yahya menyuarakan menyerukan konsep rahmat, sebagai solusi bagi konflik dunia, termasuk konflik yang disebabkan agama. Ia menawarkan perdamaian dunia melalui jalur-jalur penguatan pemahaman agama yang damai.
Solusi yang ditwarkan Gus Yahya adalah dengan menawarkan strategi dan model perdamaian dunia sebagaimana yang selama ini telah dipraktikkan warga Nahdlatul Ulama atau NU.
Gus Yahya menwarkan beberapa solusi.
- Langkah awal harus diidentifikasi lebih dahulu nilai-nilai apa yang selama ini telah menjadi kesepakatan bersama. Nilai-nilai itu antara lain kejujuran, kasih-sayang dan keadilan.
- Dunia harus membangun konsensus atas nilai-nilai yang perlu disepakati agar semua pihak yang berbeda-beda dapat hidup berdampingan secara damai. Bahkan nilai-nilai tradisional yang menghambat koeksistensi damai pun layak untuk diubah.
- Strategi NU yang menyatakan bahwa kategori kafir tidak memiliki relevansi hukum dalam konteks negara bangsa modern perlu dikontekstualisasi dalam hal tersebut.
Demikian Biografi Yahya Staquf Calon Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama’ (PBNU) Masa Hidkmat 2021-2026, Semoga pada pemilihan Ketua Umum (Ketum) Pengurus Besar Nahdlatul Ulama’ (PBNU) 22-23 Desember 2021 kali ini di Bandar Lampung dapat membawa kemajuan kepada warga Nahdyliyin seluruh dunia.
Terimakasih, Wassalam, Andikabm.com