Andikabm.com – 3 Fase Penyebaran Islam di Indonesia – Pada artikel kali ini admin akan melanjutkan pembahsan seputar Fase Penyebaran Islam di Indonesia sesuai dengan buku Sejarah Kebudayaan Islam yang dikeluarkan oleh KSKK Madrasah Direktorat Jendral Pendidikan Islam Kementrian Agama Republik Indonesia tahun 2020.
Dalam buku sejarah peradaban Islam sebagaimana ditulis oleh Siti Maemunah bahwa ada tiga tahap proses Islamisasi di Indonesia menurut Hasan Muarif Ambary. Berikut penjelasan terkait dengan 3 Fase Penyebaran Islam di Indonesia.
1. Tahap Kehadiran Pedagang Muslim (sebelum abad ke13 M)
Pendapat masuknya Islam ke Indonesia sejak abad ke-7 M atau ke-1 H, dikemukakan oleh Syeh Syamsudin Abu Abdilah Muhammad bin Talib Ad Dimasyqi (w. 1327 M), ia menyatakan bahwa agama Islam masuk ke Indonesia melalui Champa (Kamboja dan Vietnam) sejak zaman khalifah Usman bin Affan yakni sekitar tahun 651 M atau abad ke-7.
Pada versi yang lain menyatakan bahwa abad ke-1 sampai ke-4 H, terdapat hubungan perkawinan antara pedagang muslim dengan penduduk setempat, sehingga mereka memeluk agama Islam.
Mengenai adanya makam Fatimah binti Maimun di Leran Gresik dengan angka tahun 475 H/ 1082 M bentuk batu nisan dan jiratnya menunjukkan pola gaya hias makam dari abad ke-10 M. Menurut laporan penelitian arkheologi di situs pesucian kecamatan Manyar (1994-1996) Leran di masa lampau merupakan pemukiman perkotaan dan perdagangan.
2. Tahap Terbentuknya Kerajaan Islam (13-16 M)
Pada fase ini ditandai dengan munculnya pusat-pusat kerajaan Islam. Ditemukannya makam Malik al-Shaleh yang terletak di kecamatan Samudra di Aceh utara dengan angka tahun 696 H/ 1297 M merupakan bukti yang jelas adanya kerajaan Islam di Pasai. Historiografi tradisional lokal,
Hikayat Raja-raja Pasai dan Sejarah Melayu Malik, menyebutkan penguasa pertama kerajaan Samudra Pasai adalah Malik al-Shalih. Akan tetapi, di Barus telah ditemukan makam seorang perempuan yang bernama Tuhar Amisuri dengan angka tahun 602 H. Hal ini membuktikan bahwa pada permulaan abad ke-13 M, sudah ada pemukiman masyarakat Islam di Barus.
Pada akhir abad ke-13 kerajaan Samudera Pasai sebagai kerajaan Islam pertama di Indonesia merebut jalur perdagangan di Selat Malaka yang sebelumnya dikuasai oleh kerajaan Sriwijaya. Hal ini terus berlanjut hingga pada permulaan abad ke-14 berdiri kerajaan Malaka di Semenanjung Malaysia. Sultan Mansyur Syah (w. 1477 M) adalah sultan ke-enam Kerajaan Malaka yang membuat Islam sangat berkembang di Pesisir timur Sumatera dan Semenanjung Malaka.
Akhir abad ke-15 M dan permulaan abad ke-16 M pusat-pusat perdagangan di pesisir utara, seperti Gresik, Demak, Cirebon, dan Banten telah menunjukkan kegiatan keagamaan yang dilakukan oleh para wali di Jawa. Kemudian pada abad ke-16 M kegiatan itu muncul sebagai kekuatan politik dengan adanya kerajaan Demak sebagai penguasa Islam pertama di Jawa yang berhasil menyerang ibukota Majapahit.
Para wali dengan bantuan kerajaan Demak, kemudian Pajang dan Mataram dapat mengembangkan Islam ke seluruh daerah-daerah penting di Jawa, bahkan di luar Jawa, seperti ke Banjarmasin, Hitu, Ternate, Tidore, dan Lombok.
3. Tahap Pelembagaan Islam
Pada fase ini para pemangku kerajaan berguru ke pusat pendidikan Islam seperti Ternate yang berguru ke Giri Gresik. Agama Islam yang berpusat di Pasai tersebar luas ke Aceh di Pesisir Sumatra, Semenanjung Malaka, Demak, Gresik, Banjarmasin, dan Lombok.
Bukti persebarannya ditemukan cukup banyak. Di Semenanjung Melayu ditemukan bentuk-bentuk nisan yang menyerupai bentuk-bentuk batu nisan Aceh. Di Kuwin Banjarmasin tepatnya di komplek Pemakaman Sultan Suriansyah (Raden Samudra) terdapat batu nisan yang mempunyai kesamaan dengan yang ada di Demak dan Gresik. Di pemakaman Seloparang terdapat sebuah batu nisan yang memiliki gaya Jawa Timur.
Islam juga tersebar ke Sulawesi, ketika Raja pertama, Raja Tallo yang menjadi mangkubumi di Kerajaan Gowa Yang bernama I Mallingkaeng Daeng Njonri Karaeng Katangka masuk Islam pada 22 September 1605 M.
Kemudian ia bergelar Sultan Abdulah Awalul Islam. Penyebar Islam ke daerah Abdul Ma’mur Chatib Tunggal yang lebih terkenal dengan nama Dato ri Bandang, seorang ulama Yang berasal dari Minangkabau. Kemudian Islam tersebar ke Lombok dan Sumbawa melalui dua tahap, pertama, dari Jawa yang dilakukan oleh Sunan Prapen sekitar akhir abad ke-17 M dari Gowa.
Di Kalimantan, Banjarmasin merupakan daerah yang pertama kali masuk Islam. Dalam Hikayat Banjar dinyatakan bahwa Banjar di Islamkan oleh Kerajaan Demak di Jawa sekitar tahun 1550. Kemudian di Kalimantan Timur, daerah Kutai merupakan daerah yang pertama kali mendapat pengaruh Islam dari Dato ri Bandang beserta temannya Than Tunggang Parangan, yang mengislamkan Raja Mahkota dari Kutai sekitar tahun 1575.
Demikian 3 Fase Penyebaran Islam di Indonesia, yang admin bagikan kali ini, semoga bermanfaat dan dapat digunakan sebagai tambahan materi belajar pada mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam kelas XII.
Temukan juga dalam bentuk Powerpoint untuk mempermudah dalam penyampaian materi 3 Fase Penyebaran Islam di Indonesia, dalam sebuah artikel dengan judul PPT 6 Strategi Dakwah Islam di Indonesia.
Terimakasih……Salam Andikabm, Wassalam……