5 Strategi Dakwah Islam di Indonesia Part II – Jika pada artikel sebelumnya admin bahas tentang % Strategi Dakwah Islam di Indonesia baru 3 strategi, untuk saat ini 2 strategi yang akhir. 2 strategi ini juga tak kalah pentingnya dalam strategi dakwah para Ulama’ saat menyampaikan agama Islam di Indonesia. Apa saja dua strategi tersebut, masri kita simak artikel ini sampai tuntas.
Tasawuf
Para pelaku tasawuf atau sufi umumnya adalah pengembara. Mereka dengan sukarela mengajar penduduk lokal tentang berbagai hal. Mereka juga sangat memahami persoalan para penduduk lokal dari berbagai sisi. Para sufi memiliki sifat dan budi pekerti yang luhur sehingga memudahkan mereka bergaul dan memahami masyarakat.
Mereka memahami problem kemiskinan dan keterbelakangan sekaligus juga memahami kesehatan spiritual masyarakat. Mereka juga memahami hal magis yang digandrungi masyarakat penganut paham animisme dan dinamisme kala itu. Hal ini menjadikan para sufi mampu melihat celah yang dapat dimasuki ajaran-ajaran Islam.
Dengan tasawuf, bentuk ajaran Islam yang disampaikan kepada penduduk pribumi dapat dengan mudah masuk ke alam pikiran mereka. Di antara para sufi yang memberikan ajaran Islam kepada masyarakat adalah Hamzah Fansury dari Aceh, Syaikh Lemah Abang, dan Sunan Panggung dari Jawa.
Kesenian dan Budaya
Para tokoh penyebar Islam mengajarkan Islam menurut bahasa dan adat istiadat masyarakat setempat. Sebagian besar nama-nama mereka telah melegenda, seperti Walisongo. Penyebaran Islam melalui kesenian atau budaya termasuk yang paling banyak mempengaruhi masyarakat, seperti wayang, sastra, dan berbagai kesenian lainnya.
Pendekatan jalur kesenian dilakukan para penyebar Islam untuk menarik perhatian masyarakat, sehingga tanpa terasa mereka pun tertarik pada ajaran-ajaran Islam. Misalnya, Sunan Kalijaga adalah tokoh seniman wayang.
Ia tidak pernah meminta bayaran dalam pertunjukan seni-nya, tetapi ia meminta para penonton untuk mengikutinya mengucapkan kalimat syahadat. Meski sebagian cerita wayang masih dipetik dari cerita Mahabharata dan Ramayana, tetapi dalam cerita itu disisipkan ajaran dan nama-nama pahlawan Islam.
Selain wayang, bentuk kesenian lain yang dijadikan media islamisasi adalah sastra (hikayat, babad, dan sebagainya), seni arsitektur (seperi terlihat pada bentuk masjid-masjid peninggalan para ulama atau Wali Songo), dan seni ukir yang banyak terdapat di kediaman atau masjid-masjid peninggalan para Wali.
Demikian 5 Strategi Dakwah Islam di Indonesia melalui Tasawuf dan kesenian. Jadi sebagai kesimpulannya bahwa Islam masuk ke Indonesia (Nusantara) secara bertahap sesuai artikel yang admin bagikan.
Baca Juga : Fase Perkembangan islam di Indonesia
Secara logika bisa dituliskan Perdagangan, merantau dari berbagai negara untuk berdagang yang akhirnya membutuhkan sebuah pernikahan atau perkawinan, setelah menikah tentunya mempunyai anak yang membutuhkan pendidikan, jika anak sudah mulai dewasa perlu adanya pendidikan tasawuf dan juga kesenian. Demikian kesimpulan yang dapat tulis sesuai strategi dakwah masuknya Islam di Indonesia.
Terimakasih, Semoga bermanfaat dan bisa dijadikan referensi belajar sejarah bagi kita semua. Wassalam …. Andikabm