3 Fase Pemerintahan Bani Umayyah 1 Damaskus

3 Fase Pemerintahan Bani Umayyah 1 Damaskus – Pemerintahan Bani Umayyah dengan sistem Monarki Herediter pemerintahan yang diturunkan secara turun temurun menurut garis keturunan.  Bani Umayyah I berdiri selama 92 tahun berdiri dapat dibagi menjadi beberapa fase pemerintahan, yaitu :

A. Fase Berdiri atau Fase Pembentukan dan Pembinaan

Dimulai dari berdirinya Bani Umayyah tahun 40 H atau 662M sampai masa pemerintahan Walid bin Abdul Malik khalifah ke-6 ketika Islam masuk Eropa atau Andalusia yang dibawa oleh Tariq bin Ziad tahun 711 M. Pada masa ini pembinaan peradaban Islam berjalan dengan pendekatan Arabisasi (arab oriented) yaitu pengembangan peradaban yang berciri Arab. 
Masjid Agung Damaskus, Masjid Umayyah di Kota Tua Damaskus

Pada saat itu pengembangan peradaban didominasi ukiran-ukiran di dinding-dinding masjid dan istana yang dihiasi dengan tulisan-tulisan kaligrafi yang indah. Lagu-lagu padang pasir dari warisan arab pra Islam dipadukan dengan seni Islam yang menghasilkan lagu-lagu qasidah yang indah. Ilmu yang dikembangkan oleh Bani Umayyah I pada saat itu masih yang berciri arab asli, yaitu bahasa (nahwu dan balaghah), qiraat dan hadis, tafsir dan tarikh Islam. Pada fase pertama ini perluasan wilayah berjalan sangat pesat, Islam masuk sampai wilayah-wilayah pelosok di empat benua: Asia, Afrika Eropa dan Amerika. 
Wilayah di Imperium – Imperium besar : Yunani, Romawi, Persia dan Gothia banyak yang takluk pada Islam dengan membayar upeti yang besar. Khusus Imperium besar Yunani pada saat itu telah lemah dan semuah wilayah telah dikuasai oleh Imperium yang baru muncul yaitu Islam Bani Umayyah I. Pembinaan peradaban, ilmu dan kebudayaan serta administrasi pemerintah berkembang baru pada periode selajutnya sementara pada periode ini para khalifah fokus pada pengembangan wilayah kekuasaan atau perluasan wilayah (islamisasi) . 

B. Fase Kemajuan

Dimulai dari masa khalifah ke -7 Sulaiman bin Abdul Malik sampai masa Umar bin Abdul Aziz khalifah yang ke-8 dari pemerintahan Bani Umayyah I Damaskus. Pada fase ini Islam telah berkembang hampir di penjuru dunia, seperti dari wilayah Asia Tenggara sampai Asia Timur jauh dari Afrika utara sampai Andalusia dan dari India sampai Persia. Islam dibawa oleh sahabat-sahabat nabi ; Uqbah bin Naϐi dan Musa bin Nusair di Afrika Utara, Saad bin Abi Waqas di wilayah Cina dan Indonesia, Abdullah bin Abi Sara di India dan Tariq bin Ziad di Eropa atau Andalusia. 
Pada fase kedua ini perluasan wilayah Islam tetap berjalan dengan lancar, banyak wilayah baru yang ditaklukan, akan tetapi perhatian pemerintah diarahkan penuh pada pengembangan peradaban ilmu dan administrasi pemerintahan. Pemerintahan Bani Umayyah sedang membangun pusat-pusat kota menjadi kota satelit yang indah, Masjid dan istana di bangun dalam kualitas yang baik, serta pada fase ini penemuan mata uang sebagai alat pembayaran telah ditemukan oleh khalifah Marwan bin Hakam khalifah keempat Bani Umayyah I sebagai bukti kemajuan peradaban Bani Umayyah telah berjalan dengan pusat. 
Pada fase ini Bani Umayyah I sudah mampu menciptakan beberapa peradaban yang mempunyai kualitas tinggi, dan dapat dimanfaatkan oleh orang banyak. Bentuk-bentuk peradaban yang tumbuh pada masa kejayaan Bani Umayyah I diantaranya ;
  • Ilmu pengetahuan ; qiraat, nahwu dan balaghah, tafsir, hadis dan sejarah
  • Bangunan ϐisik; Istana, Masjid, pengairan dan irigasi, dan jembatan
  • Fasilitas pendidikan ; Kuttab, Halaqah di Masjid, dan Majelis munadarah 
  • Departemen pemerintah; Nidhamul Maal = keuangan, Siasy atau politik, harby atau keamanan, Idary atau adminstrasi, dan Qadi atau hukum, Jawatan pos, pengawal istana, ketentaraan, sekretaris dan pengantar surat

C. Fase Lemah Sampai Runtuh

Fase ini dimulai dari masa kekuasaan Yazid bin Abdul Malik khalifah ke-9 yang tidak bisa mengendalikan pemerintahan seperti kedua kakaknya Walid dan Sulaiman. Pada saat dia diangkat banyak terjadi pemberontakan dan khalifah Yazid sendiri tidak dapat mengendalikan pemberontakan-pemberontakan tersebut. Kondisi ini terjadi sampai puncaknya pada saat pengangkatan 2 khalifah dalam satu tahun berjalan yaitu putra dari khalifah Walid, khalifah ke-12 Yazid bin Walid dan ke-13 Ibrahim bin Walid. 
Menurut para pakar sejarah Islam bahwa masa puncak lemahnya Bani Umayyah dikarenakan masyarakat benci dan marah kepada pemerintahan Bani Umayyah lantaran terjadi pengangkatan 2 khalifah dalam satu tahun pemerintahan, dan tidak segera mengambil kebijakan siapa diantara kedua putra mahkota Walid 2 itu menjadi khalifah yang sah.
Sistem monarki yang dipakai dalam proses peralihan kepemimpinan di Bani Umayyah I ikut memperparah kelemahan Bani Umayyah termasuk faktor paling dominan penyebab runtuhnya tahun 132 H atau tahun 670 M. Akibat dari pelaksanaan sistem monarki di Bani Umayyah I selain yang disebutkan di atas juga dapat memberi peluang kepada para putra mahkota untuk melakukan penyelewengan kekuasaan, seperti kolusi, korupsi, tidak disiplin dalam pekerjaan dan tidak dapat bertanggungjawab terhadap satu pekerjaan. 
Akhirnya yang terjadi adalah para pembesar lain seperti pengawal istana, perdana mentri dan para qodhilah yang dapat mengendalikan pemerintahan, sementara para khalifah yang berkuasa tidak dapat mengambil tindakan hukum terhadap para pelaku nepotisme, korupsi dan penyelewengan jabatan lainnya. 
Sikap mayarakat terhadap kasus-kasus amoral di atas membuat masyarakat semakin benci dan marah pada keturuan Bani Umayyah I, puncaknya dari kemarahan tersebut membuat masyarakat melakukan demonstrasi menuntut tanggung jawab para khalifah. Bani Umayyah I Lemahnya Bani Umayyah I pada fase ini terjadi hampir di semuah wilayah kekuasaan Bani Umayyah I. 
Sementara di luar kekuasaan Bani Umayyah I sedang berkembang pesat beberapa kekuatan lain seperti Abbasiyah dan Syiah di Wilayah Hijaz dn Persia, bani Fatimiyah di Mesir dan Thohiriyah di Maroko. Sedangkan kekuatan baru yang berhadapan langsung dengan Bani Umayyah I adalah Abbasiyah. 
Peperangan yang di lancarkan kedua kekuatan ini berjalan secara terbuka hampir di semua wilayah Bani Umayyah I, dan pada akhirnya kekuatan Abbasiyahlah yang memenangkan pertempuran tersebut. Maka berakhirlah kekuasaan Bani Umayyah I tepatnya tahun 132 hijriyah atau tahun 750 masehi setelah kalah dalam perang al-Zab melawan keturunan Abbasiyah.
Baca Juga :
Demikian pembahasan terkait 3 Fase Pemerintahan Bani Umyyah 1 Damaskus. Semoga bisa dijadikan sumber belajar untuk mengenal lebih dalam tentang Sejarah Islam pada jaman dahulu. 
Terimaksih, Wassalam …… Andikabm

2 thoughts on “3 Fase Pemerintahan Bani Umayyah 1 Damaskus”

  1. Bani Fatimiyah di Mesir baru muncul pada awal abad ke-10 masehi yang menyaingi Daulah Abbasiyah sedangkan Umayyah I runtuh pada pertengahan abad ke-8 masehi. Jadi Fatimiyah di Mesir tidak muncul sebagai kekuatan baru saat Bani Umayyah masih berkuasa di kawasan Suriah.

    Reply

Leave a Comment